Total Tayangan Halaman

Jumat, 04 Oktober 2013

tugas softskill artikel bahasa indonesia

Tidak Stabilnya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

(INDUKTIF)
 Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejauh ini semakin melambat. Sejak krisis ekonomi tahun 1998 kondisi perekonomian Indonesia tidak kunjung membaik, alih-alih memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia justru bangsa ini malah semakin terpuruk dalam hal pertumbuhan ekonomi.
 Sebenarnya banyak hal yang mempengaruhi ketidakstabilan kondisi ekonomi yang terjadi di Negara Indonesia ini diantanya, inflasi yang terus melonjak sejak krisis 1998, harga bahan baku yang terus meningkat, bahkan akhir-akhir ini harga makanan rakyat seperti tahu dan tempe saja sampai melonjak naik, hal ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam menstabilkan kembali kondisi perekonomian Negara ini.
 Dilansir BI, Perekonomian nasional menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dari prakiraan sebelumnya sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi di dalam negeri. Setelah mencatat pertumbuhan 6,0% (yoy) pada triwulan I-2013, ekonomi Indonesia tumbuh melambat menjadi 5,8% (yoy) pada triwulan II-2013," ungkap Direktur Departemen Komunikasi BI dalam siaran persnya seperti dikutip Minggu (18/8/2013).
 Dijelaksan kembali oleh BI, ekspor yang telah dilakukan oleh indonesia meskipun telah tumbuh positif, ternyata masih belum cukup kuat menopang pertumbuhan ekonomi akibat masih lemahnya permintaan ekonomi global. Ekspor yang belum kuat serta melemahnya daya beli akibat inflasi yang meningkat berpengaruh kepada perlambatan konsumsi rumah tangga dan juga investasi non-bangunan. Diharapkan kedepannya pertumbuhan Indonesia dapat membaik.


(DEDUKTIF)
 Perekonomian nasional menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dari prakiraan sebelumnya sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi di dalam negeri. Setelah mencatat pertumbuhan 6,0% (yoy) pada triwulan I-2013, ekonomi Indonesia tumbuh melambat menjadi 5,8% (yoy) pada triwulan II-2013," ungkap Direktur Departemen Komunikasi BI dalam siaran persnya seperti dikutip Minggu (18/8/2013).
 Ekspor yang telah dilakukan oleh indonesia meskipun telah tumbuh positif, ternyata masih belum cukup kuat menopang pertumbuhan ekonomi akibat masih lemahnya permintaan ekonomi global. Ekspor yang belum kuat serta melemahnya daya beli akibat inflasi yang meningkat berpengaruh kepada perlambatan konsumsi rumah tangga dan juga investasi non-bangunan.
 Semua dampak negatif yang terjadi sebenarnya menegaskan telah terjadinya perlambatan pada bidang ekonomi. Mulai dari tingkat inflasi yang terus melonjak sampai tidak tersedianya barang-barang kebutuhan pokok untuk rakyat kecil, hal ini menunjukan bahwa kondisi perekonomian Indonesia tidak lebih baik dari Negara-negara di Asia tenggara.
Ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi ini menyebabkan kondisi pertumbuhan bangsa ini semakin melambat. Hal ini merujuk kepada ketidakstabilan yang terjadi pada bangsa ini sejak krisis tahun 1998 yang belum kunjung membaik sampai sekarang.