Total Tayangan Halaman

Senin, 22 Juni 2015

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL #BAB XII

TUGAS SOFTSKILL 11
PERPAJAKAN INTERNASIONAL DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
1.      Apakah yang dimaksud dengan kenetralan pajak ? apakah pajak netral menyangkut dengan keputusan usaha ? apakah ini baik atau buruk ?
2.      Apa peranan kredit pajak dalam perpajakan internasional ? pertimbangan apa yang menyebabkan kredit pajak tidak bisa mencapai hasil yang diinginkan ?
3.      Jelaskan secara singkat inti keuntungan dan kerugian dari
a.       Klasik
b.      Pemotongan nilai
c.       Penuduhan
4.      Apakah yang dimaksud dengan advance pricing agreement ? apa keuntungan dan kerugiannya ?

Jawab :


1.      Kenetralan pajak adalah bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumberdaya. Kenetralan Pajak yaitu bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumber daya.
Apakah pajak netral menyambut dgn keputusan usaha? Netralitas pajak berarti bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumber daya. Dengan kata lain, keputusan bisnis didorong oleh fundamental ekonomi , seperti tingkat imbalan, dan bukan pertimbangan pajak. Ekuitas pajak berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama, tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana menginterpretasikan konsep ini. Dalam kasus ini, laba yang berasal dari luar negeri harus dikenakan pajak dengan jumlah yang sama dengan perusahaan lain di negara itu, yaitu berdasarkan tariff pajak negara asing.

2. Kredit pajak dapat di perkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negri yang dibayarkan tidak terlampau jelas (yaitu ketika anak perusahaan luar negri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negri kepada induk perusahaan domestik). Deviden yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross-up) untuk mencakup jumlah pajak (yang dianggap terbayar) ditambah seluruh pajak pungutan luar negri yang berlaku. Ini berarti seakan-akan induk perusahaan domestic menerima dividen yang didalamnya termasuk pajak terhutang kepeda pemerintah asing dan kemudian membayarkan pajak itu.
Pertimbangan yang menyebabkan kredit pajak tidak mencapai hasil yang diinginkan : Pembayaran deviden (termasuk seluruh pajak pungutan), x pajak asing yang dapat di kreditkan, dan laba setelah pajak penghasilan luar negri.

3. Keuntungan klasik : bahwa pajak perusahaan merupakan pajak atas manfaat yang mengikuti dari pendirian. Dengan demikian, kewajiban pajak korporasi diperlakukan sebagai sepenuhnya berbeda dari pemegang saham perusahaan. Akibatnya, keuntungan yang dikenakan pajak pada tingkat yang ditetapkan untuk pajak perusahaan, dividen yang dikenakan pajak pada tingkat pajak pendapatan perseorangan berlaku untuk pemegang saham yang menerima mereka, seperti  bunga yang diterima oleh pemegang obligasi perusahaan, dan tingkat yang terpisah berlaku untuk keuntungan modal yang dipungut atas realisasi keuntungan -keuntungan.
b.      Kerugian klasik : pajak ganda dari  dividen: mereka dikenakan pajak sekali sebagai keuntungan perusahaan dan kemudian kembali sebagai pendapatan perseorangan.
c.       Keuntungan pemotongan nilai : Ketepatan waktu penyetoran,  Kemudahan , Kesederhanaan, dan Biaya Pemungutan pajak yang lebih murah.
d.      Kerugian pemotongan nilai : mempengaruhi cashflow Wajib Pajak, menambah beban adminisitrasi wajib pajak, menambah beban biaya wajib pajak, dan Resiko hukum atas kepatuhan wajib pajak.
e.       Keuntungan & kerugian penuduhan : Akibat tuduhan mengenai Transfer Pricing tersebut juga menimbulkan permasalahan dalam inefisiensi nasional. Perhitungan ulang mengenai penjualan, pembelian maupun biaya jasa manajemen dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa mengakibatkan biaya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan menjadi besar. Disamping itu, perusahaan Induk menjadi enggan untuk memberikan transfer knowledge kepada mitra-nya di Indonesia karena kuatir biaya yang mereka keluarkan tidak diganti oleh mitra-nya di Indonesia. Akibatnya, sharing biaya yang umum terjadi pada satu grup perusahaan tidak dibagi ke mitra-nya di Indonesia dan harus memakai konsultan independen yang tidak terkait. Biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar bila dibandingkan mempergunakan tenaga ahli yang ada pada perusahaan Induk.

4. Kesepakatan Harga Transfer (Advance Pricing Agreement) adalah perjanjian antara Direktorat Jenderal Pajak dan Wajib Pajak dan/atau otoritas pajak negara lain untuk menyepakati kriteria-kriteria dan/atau menentukan Harga Wajar atau Laba Wajar dimuka para pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.

Keuntungan advance pricing agreement yaitu:
a.       Memberikan kepastian kepada wajib pajak atas nama semua penghitungan mengenaiharga transaksi dengan menggunakan metode yang disetujui.
b.      Memberikan kepastian terhadap kegiatan wajib pajak termasuk kepastian mengenaikewajiban pajak yang berkaitan dengan harga transfer.
c.       Mengurangi biaya dan waktu pada saat diaudit, karena selama periode APA berlakuharga transaksi yang telah disepakati oleh wajib pajak dan otoritas pajak.
d.      Dapat mencegah praktik harga transfer yang tidak benar dan semata-mata hanya untuk menghindari pajak.

Kerugian advance pricing agreement yaitu:
a.       Pengorbanan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan APA.
b.      Wajib pajak harus mengungkapkan informasi yang mungkin merupakan rahasia perusahaan kepada otoritas pajak.


Yang perlu diperhatikan, bahwa APA tidak menjamin wajib pajak untuk tidak diaudit oleh otoritas pajak. Masalah-masalah yang tidak tercakup dalam APA masih dapat diaudit dalam kriteria audit yang biasa dilakukan. APA tidak berlaku retroaktif sehingga masalah hargatransfer yang ada sebelum APA disepakati tidak dapat diselesaikan dengan APA.

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL #BAB X

TUGAS SOFTSKILL 10
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL
1.      Jelaskan perbedaan antara sistem penetapan biaya standard dan sistem penetapan biaya kaizen yang populer di jepang !
2.      Apakah ketetapan yang terkait dalam rancangan sistem kendali atau informasi multinasional ?
3.      Sebutkan kesulitan-kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan sistem evaluasi performa dalam perusahaan multinasional !
4.      Sebutkan 6 alasan yyang mendukung perusahaan induk supaya menggunakan sistem kendali domestiknya untuk usaha luar negerinya dan 6 alasan yang menentang praktik ini !
Jawab :
1.      Perbedaan dari sistem biaya standard dan biaya kaizen yaitu biaya standar menekankan untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya actual. Sedangkan penentuan biaya kaizen menekankan pada perlakuan apa yang diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Berikut perbedaan secara detail :
Konsep Biaya Standar
Konsep Biaya Kaizen
Pengendalian biaya
Pengurangan biaya
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
Tujuan : kesesuaian dengan standar kinerja
Tujuan : mencapai target pengurangan biaya
Standar ditentukan tiap tahun
Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
Analisis variabs didasarkan pada aktual vs standar
Analisi varians didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
Melakukan investigasi jika target biaya tida tercapai
2.      Penetapan yang terkait dalam rancangan sistem kendali multinasional yaitu penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendag, digunakan pada perusahaan multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda. Kemudian penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas.
3.      Kesulitan yang muncul yaitu :
a.         Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
b.         Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
c.         Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
d.        Mengevaluasi kinerja manajemen.
e.         Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi.
4.      Alasan yang mendukung penggunaan sistem pengendalian domestik :
Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahapan – tahapan awal pendirian operasi luar negeri
Umumnya akan lebih murah untuk menggunakansistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang dirancang untuk operasi luar negeri
Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi
Mantan eksekutif domestik yang bekerja pada operasi luar negri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebanyak mungkin sistem pengendalian domestik umumnya karena mereka mencapai manajemen tingkatan tertinggi dan menguasai sistem domestik

Yang menentang praktik penggunaan sistem pengendalian domestik yaitu :
Arahan yang disalah artikan
Toleransi yang rendah terhadap kritik
Hilangnya rasa percaya diri manajer luar negri apabila menggunakan pengendalian domestik
Ketidak mauan untuk mendelegasikan kekuasaan

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL #BAB XI

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
1.      Deskripsikan apa saja yang diperlukan dalam manajemen risiko perusahaan (erm) !
2.      Apakah yang dimaksud dengan risiko pasar ? gambarkan risiko ini dengan contoh valuta asing !
3.      Apakah yang dimaksud dengan derivatif keuangan,dan masalah akuntansi apa saja yang berhubungan dengannya ?
4.      Apakah yang dimaksud dengan kontrak ijon keuangan ? apakah bedanya dari kontrak berjangka ?
Jawab :
1.    Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi.
Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatan fasilitas kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik.
2.      Risiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang merugikan organisasi.Misal, suatu perusahaan mempunyai portofolio sekuritas saham yang dibeli dengan harga Rp 1 miliar.Misalkan harga saham jatuh, sehingga nilai pasar saham tersebut turun menjadi Rp 800 juta.Perusahaan tersebut mengalami kerugian karena nilai portofolio sahamnya turun sebesar Rp 200 juta.Kerugian tersebut disebabkan karena harga saham bergerak kearah yang kurang menguntungkan (dalam hal ini turun).
3.      Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang(currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.   
Masalah tambahan lain yang berkaitan dengan akuntansi untuk derivatif:
Ø Akuntansi untuk derivatif yang tertanam.
Ø Mengkualifikasikan kriteria hedging.
Ø Pengungkapan tentang instrumen keuangan dan derivatif.
4.      Kontrak ijon adalah kontrak pertukaran valuta yang menginginkan pengantaran sejumlah nilai mata uang pada tanggal yang telah di sepakati di masa depan.Jadi perbedaan antara kontrak ijon & kontrak valuta asing berjangka terletak pada nilai valutanya. Jika kontrak ijon nilai valuta di tentukan pada akhir kontrak dan jika kontrak valuta asing berjangka menggunakan nilai valuta pada saat awal kontrak.

Senin, 18 Mei 2015

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL #BAB IX

TUGAS SOFTSKILL BAB 9
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
1.       Apa saja keempat langkah penting dalam melakukan analisis strategi bisnis dengan menggunakan laporan keuangan ? Mengapa pada setiap langkah, analisis dalam konteks lintas – negara lebih sulit daripada analisis negara – tunggal ?
2.       Jelaskan pengaruh keragaman antar negara pada analisis akuntansi dalam praktik-praktik pengukuran akuntansi dan pengungkapan!
3.       Apa saja risiko umum yang harus dihindari dalam melakukan analisis prospektif internasional?

Jawab   :

1.       Berikut merupakan empat langkah dalam melakukan analisis strategi bisnis, yaitu :
a.       Analisis Strategi Usaha Internasional
b.      Analisis Akuntansi
c.       Analisis Keuangan
d.      Analisis Prospektif Internasional.
                      Konteks lintas Negara lebih sulit daripada analisis Negara tunggal, hal ini      disebabkan setiap Negara memiliki perbedaan yang dramatis dalam praktik – praktik   akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hokum dan aturan, sifat dan tingkatan risiko bisnis dan cara – cara melakukan bisnis. Hal lain yang membuat konteks    lintas Negara lebih yaitu kurang andalnya informasi mengenai perkembangan ekonomi    makro, bahasa dan terminologi yang berbeda dapat menyebabkan batasan informasi bagi           para pengguna laporan keungan, terdapat perbedaan dalam penyajian format laporan           keuangan di setiap Negara.
2.       Dalam hal ini pengaruh keragaman antar Negara pada praktik pengukuran akuntansi dan pengungkapan dapat disebabkan oleh Analisis keuangan yang mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar Negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih. Adanya karakteristik nasional dapat menyebabkan perbedaan pada praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum dan ruang lingkup direksi manajemen terhadap laporan keuangan serta sulitnya memperoleh informasi yang dipercaya dalam memperoleh analisis akuntansi.

3.       Analisis prospektif dapat mencakup dua tahap yaitu tahap peramalan dan tahap penilaian. Pada saat melakukan peramalan, secara eksplisit para analis melakukan analisis mengenai prospek perusahaan. Setelah itu analis melakukan penilaian, pada tahap ini analis merubah ramalah kuantitatif menjadi estimasi nilai perusahaan.
Risiko umum yang harus dihindari pada saat melakukan analisis prospektif internasional diantaranya :
a.       Terjadinya fluktuasi kurs dalam menganalisis.
b.       Adanya perbedaan prinsip akuntansi.
c.       Adanya perbedaan praktik akuntansi yang berjalan.
d.       Adanya perbedaan kebiasaan bisnis.

e.       Adanya perbedaan pasar modal. 

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL #BAB IX

TUGAS SOFTSKILL BAB 9
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
1.       Apa saja keempat langkah penting dalam melakukan analisis strategi bisnis dengan menggunakan laporan keuangan ? Mengapa pada setiap langkah, analisis dalam konteks lintas – negara lebih sulit daripada analisis negara – tunggal ?
2.       Jelaskan pengaruh keragaman antar negara pada analisis akuntansi dalam praktik-praktik pengukuran akuntansi dan pengungkapan!
3.       Apa saja risiko umum yang harus dihindari dalam melakukan analisis prospektif internasional?

Jawab   :

1.       Berikut merupakan empat langkah dalam melakukan analisis strategi bisnis, yaitu :
a.       Analisis Strategi Usaha Internasional
b.      Analisis Akuntansi
c.       Analisis Keuangan
d.      Analisis Prospektif Internasional.
                      Konteks lintas Negara lebih sulit daripada analisis Negara tunggal, hal ini      disebabkan setiap Negara memiliki perbedaan yang dramatis dalam praktik – praktik   akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hokum dan aturan, sifat dan tingkatan risiko bisnis dan cara – cara melakukan bisnis. Hal lain yang membuat konteks    lintas Negara lebih yaitu kurang andalnya informasi mengenai perkembangan ekonomi    makro, bahasa dan terminologi yang berbeda dapat menyebabkan batasan informasi bagi           para pengguna laporan keungan, terdapat perbedaan dalam penyajian format laporan           keuangan di setiap Negara.
2.       Dalam hal ini pengaruh keragaman antar Negara pada praktik pengukuran akuntansi dan pengungkapan dapat disebabkan oleh Analisis keuangan yang mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar Negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih. Adanya karakteristik nasional dapat menyebabkan perbedaan pada praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum dan ruang lingkup direksi manajemen terhadap laporan keuangan serta sulitnya memperoleh informasi yang dipercaya dalam memperoleh analisis akuntansi.

3.       Analisis prospektif dapat mencakup dua tahap yaitu tahap peramalan dan tahap penilaian. Pada saat melakukan peramalan, secara eksplisit para analis melakukan analisis mengenai prospek perusahaan. Setelah itu analis melakukan penilaian, pada tahap ini analis merubah ramalah kuantitatif menjadi estimasi nilai perusahaan.
Risiko umum yang harus dihindari pada saat melakukan analisis prospektif internasional diantaranya :
a.       Terjadinya fluktuasi kurs dalam menganalisis.
b.       Adanya perbedaan prinsip akuntansi.
c.       Adanya perbedaan praktik akuntansi yang berjalan.
d.       Adanya perbedaan kebiasaan bisnis.

e.       Adanya perbedaan pasar modal. 

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL #BAB VIII

TUGAS SOFTSKILL BAB 8
STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
1.       Dari sudut pandang pengguna laporan keuangan, apakah sumber perbedaan akuntansi terpenting : Pengukuran atau Pengungkapan? Untuk area manakah yang terpenting dalam mencapai konvergensi akuntansi internasional?
2.       Cari persamaan dan perbedaan pendekatan-pendekatan berikut ini dalam menghadapi perbedaan standar akuntansi, pembukuan, dan audit di dunia: Reciprocity, Rekonsiliasi, dan Standar Internasional!
3.       Apakah dasar pemikiran utama yang mendukung pengembangan dan penerapan luas standar pelaporan keuangan internasional?

Jawab :
1.       Apabila dilihat dari sudut pandang pengguna laporan keuangan dapat dikatakan bahwa sumber perbedaan akuntansi yang paling penting dapat dilihat dari segi pengungkapan. Hal ini disebabkan adanya pengukapan audit Laporan Keuangan maka dapat dinilai apakah penggunaan dan penyusunan Laporan Keuangan dalam suatu perusahaan tersebut sehat atau tidak. Akan tetapi, dari segi pencapaian konvergensi akuntansi internasional, area yang terpenting adalah dari pengukuranya karena konvergensi itu sendiri muncul karena adanya persoalan para perusahaan yang mencari modal di luar pasar domestik maupun investor yang mencoba melakukan diversifikasi.

2.       Persamaan dari reciptocity, rekonsiliasi, dan standar Internasional yaitu ketiga unsur tersebut sama-sama menyesuaikan dengan standar akuntansi yang berlaku di Negara yang bersangkutan.
Sedangkan perbedaan dari ketiga unsur tersebut adalah :
a.       Reciprocity (pengakuan bersama) menghadapinya dengan cara meningkatkan profesinalitas dari kinerjanya dengan menyesuaikan standar akuntansi yang digunakan secara global.
b.       Rekonsiliasi proses pencocokan data transaksi keuangan) yaitu  dengan cara memcocokkan mata uang yang digunakan suatu Negara dan menyesuaikan perhitungan depresiasi dan perhitungan akuntansi lainnya sesuai dengan perhitungan yang berlaku di negara tersebut.
c.       Standar Internasional yaitu dengan mengadakan harmonisasi atas standar yang di gunakan di berbagai macam Negara yang berbeda–beda.


3.       Dasar pemikiran utama yang mendukung pengembangan dan penerapan standar pelaporan keuangan yaitu, standar pelaporan keuangan internasional tersebut sudah Digunakan oleh banyak Negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperolehkan perusahaan asing dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai IFRS dan diakui oleh EC badan internasional lain. Selain itu ekspasi lanjutan yang kuat dari pasar modal di semua Negara dan hasrat Negara–Negara untuk mencapai pasar modal yang kuat, stabil dan tidak tersendat–sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat dijadikan dasar pemikiran utama dalam mendukung pengembangan dan penerapan standar pelaporan keuangan.