Perkembangan
Dana Pembangunan Indonesia
APBN dapat dibagi menjadi dua :
- Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
- Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
APBN dibuat agar pengalokasian dana
pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis.
Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari
selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum
sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan Indonesia.
Meskipun dari PELITA ke PELITA jumlah
tabungan pemerintah sebagai sumber pembiayan pembangunan terbesar, terus
mengalami peningkatan namun kontribusinya terhadap keseluruhan dana pembangunan
yang dibutuhkan masih jauh yang diharapkan. Dengan kata lain ketergantungan
dana pembangunan terhadap sumber lain, dalam hal ini pinjaman luar negeri,
masih cukup besar. Namun demikian mulai tahun terakhir PELITA I, prosentase tabungan
pemerintah sudah mulai besar dibanding pinjaman luar negeri.
Hal ini tidak terlepas dari peranan sektor
migas yang saat itu sangat dominan, serta dengan dukungan beberapa
kebijaksanaan pemerintah dalam masalah perpajakan dan uapaya peningkatan penerimaan
negara lainnya. Untuk menghindari terjadimya defisit anggaran pembangunan,
Indonesia masih mengupayakan sumber daya dari luar negeri, dan meskipun IGGI (
Inter Govermmental Group On Indonesia ) bukan lagi menjadi forum internasional
yang secara formal membantu pembiayaan pembangunan di Indonesia, namun dengan
lahirnya CGI (Consoltative Group On Indonesia) kebutuhan pinjaman luar negeri
sebagai dana pembangunan masih dapat diharapkan
PROSES PENYUSUNAN APBN
Pemerintah
mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah
melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN
selambat-lambatnya 2 bulan[1] sebelum tahun anggaran
dilaksanakan.
Proses penyusunan
mempunyai empat tujuan , yaitu:
1. Membantu
pemerintah mencapai tujuan fiscal dan meningkatkan koordinasi antar
bagian
dalam lingkungan
pemerintah.
2. Membantu
menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
public
melalui proses
pemprioritasan.
3. Memungkinkan bagi
pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan
transdparansi dan pertanggungjawaban pemerintah DPR/DPRD dan masyarakat
luas.
Factor dominan yang
terdapat dalam proses penganggaran adalah:
1. Tujuan dan target
yang hendak dicapai.
2. Ketersediaan
sumber daya (factor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah).
3. Waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4. Factor-faktor lain
yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah
yang baru, fluktuasi
pasar, perubahan social dan politik, bencana alam, dan sebagainya.
PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
Secara keseluruhan
sumber penerimaan negara bersumber dari :
1. Penerimaan dalan
negeri, yang terdiri dari :
ü pajak penghasilan
(minyak dan gas, non minyak dan gas)
ü pajak pertambahan
nilai
ü pajak bumi dan
bangunan
ü Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangun (BPHTB)
ü Pajak Lainnya
ü Pajak Perdagangan Internasional
ü Bea Masuk
ü Pajak/Pengutan Ekspor
ü Penerimaan Bukan Pajak
ü Penerimaan Sumber Daya Alam
(minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, perikanan)
ü Bagian Laba BUMN
ü PNPB Lainnya
2. Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari
investasi atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga
didapatkan dari ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke
Indonesia.
PERKIRAAN PENGELUARAN
Pengeluaran Negara merupakan pengeluaran untuk
membiayai kebutuhan maupun kegiatan-kegiatan pada suatu Negara demi mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
Pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Pengeluaran rutin dan
2. Pengeluaran pembangunan
Pengeluaran rutin Negara merupakan pengeluaran yang
selalu ada dan telah terencana sebelumnya. Pengeluaran rutin ini meliputi :
- Pengeluaran untuk belanja pegawai
- Pengeluaran untuk belanja barang
- Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
- Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
- Dan juga pengeluaran lain-lain
Sedangkan Pengeluaran pembangunan merupakan semua
pengeluaran negara untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Yang termasuk
pengeluaran pembangunan diantaranya ialah :
- Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen
atau lembaga Negara.
- Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan
daerah
- Dan juga pengeluaran pembangunan lain-lain
Inilah beberapa sektor perekonomian yang umumnya
terpengaruh oleh besar atau kecilnya pengeluaran negara, antara lain :
- Sektor produksi
- Sektor distribusi
- Sektor konsumsi masyarakat
- Sektor keseimbangan perekonomian
Jenis – jenis pengeluaran Negara menurut sifatnya
meliputi :
1. PENGELUARAN INVESTASI
-> Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah
kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa datang
2. PENGELUARAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
-> Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja,
serta memicu peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat
3. PENGELUARAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
-> Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung
terhadap kesejahteraan masyarakat
4. PENGELUARAN PENGHEMATAN MASA DEPAN
-> Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat
langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi
pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang
5. PENGELUARAN YANG TIDAK PRODUKTIF
-> Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara
langsung kepada masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah
DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN
PENERIMAAN NEGARA
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara,ada
beberapa hal pokok yang harus diperhatikan.Hal-hal tersebut adalah:
Penerimaan Dalam Negeri dari Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
Ø Produksi minyak rata-rata per
hari
Ø Harga rata-rata ekspor minyak
mentah
Ø Penerimaan Dalam Negeri diluar
Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
Ø Pajak penghasilan
Ø Pajak pertambahan nilai
Ø Bea masuk
Ø Cukai
Ø Pajak ekspor
Ø Pajak bumi dan bangunan
Ø Bea materai
Ø Pajak lainnya
Ø Penerimaan bukan pajak
Ø Penerimaan dari hasil penjualan
BBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar