"Accounting" adalah suatu studi
yang berkaitan dengan bisnis. suatu analisis mikro dalam aspek ekonomi termasuk
didalamnya "financial statements of the company" dan berbagai dokumen
yang berkaitan dengan transaksi bisnis atas interaksi sosial internal-ekternal
perusahaan dan juga institusi publik. Akuntansi adalah jantungnya manajemen
publik-privat. Sebagai "pivotal position" yang masuk ke semua lini
tanpa kecuali. Jadi seorang akuntan (publik-privat) baginya "no-place for
no jobs". Bahkan ia bisa memperkuat kultur
"techno-entrepreneurship" yang menjadi trend kultur masyarakat
moderen yang berbasis digital (cyber-society).
Prinsip efisiensi, akurasi dan "well-prepared
and well-informed" personality ada pada diri seorang akuntan, dan
menjadikannya pribadi yang siap pakai bukan hanya mampu dalam mengambil
berbagai kesempatan (to take chances) tetapi yang lebih penting adalah
menciptakan kesempatan itu sendiri (to make chances). Bahkan posisi akunting
selalu dihargai (equal pay equal work) dan masuk dalam posisi manajemen
finansial stratejik dalam sistem kerja yang menganut prinsip
"meritocracy" yang memberikan apresiasi atas prestasi dan
profesionalitas.
Provinsi Kepulauan Riau dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan terkonsentrasi pada dua kutub pembangunan di FTZ
-BBK (Free Trade Zone) Batam-Bintan-Karimun dan ZEE-NAL (Zona Ekonomi Ekslusif)
Natuna-Anambas-Lingga memiliki potensi yang besar bagi berkifrahnya mereka yang
memiliki ilmu akuntansi (publik-privat), apalagi "the dual economic
engines of regional growth" ini menjadi kunci bagi pembangunan Daerah.
Satu sisi berada pada model ekonomi industri maritim (maritime industry) dan di
sisi penguat lain berada pada pendekatan ekonomi kelautan (marine economy).
Jadi semua kesempatan ini harus ditangkap secara positif dan optimisme bagi
para juru akunting ini. Hal yang esensial adalah, para akuntan harus menjadi
"core player" dalam "mainstream economy" di Provinsi Kepri
dan memahami bagaimana suatu bisnis terjadi sampai ke hal-hal yang aneh (the
nuts and bolts of business) yang bisa terjadi. Ia harus dimulai dari memahami
kondisi daerah, dan bagaimana menggali potensi ekonomi menjadi efektif bagi
penciptaan lapangan kerja. Ia harus memahami bagaimana bisnis itu bermula
(starting business) dan berakhir misalnya karena mis-manajemen, banyak
hutang, gagal bayar, bangkrup dan kolap bahkan "post majure"
Seorang "well-trained accountant"
bisa membaca kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan dalam suatu sistem
ekonomi. Memahami kondisi masa lalu, analisis kondisi kontemporer dan
memprediksi dan mengestimasi momen futuristik. Bahkan karena memiliki kemampuan
analisis data statistik dalam sistem auditing, setiap skandal dalam manajemen
finansial dalam institusi apapun, biasanya berkaitan dengan dunia
akunting dan melibatkan si akuntan. Posisi seorang akuntan apalagi bekerja di
fungsi stratejik perusahaan yang bergerak di bidang akunting (accounting
firms) juga membuka peluang baginya untuk menciptakan perusahaan sendiri,
bahkan keahlian mereka bisa disalahgunakan oleh perusahaan untuk tujuan
tertentu (silakan menonton film "The Firm" yang dibintangi oleh Tom
Cruise).
Di dunia bisnis "auditing and accounting",
hampir semua orang mengenal perusahaan akunting bertaraf
internasional seperti "PriceWaterhouseCoopers" dan "Ernst &
Young" yang memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ekonomi
global. Dan kedua perusahaan MNC (Multi-National Cooperation) atau TNC
(Trans-National Cooperation) ini sudah menjadi "the global giant" dan
"brand mark" dalam bisnis akunting dan auditing internasional. Oleh
sebab itu, jika ingin kita menciptakan lapangan kerja bagi kita sendiri di
dalam perusahaan orang lain, maka kuasai akunting, dan suatu saat kita juga
akan memiliki perusahaan dan "menguasai" perusahaan dimana kita
bekerja, tentunya dengan meniti karir sebagai seorang profesional, insya Allah
kita memahaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar