Jakarta
- Pemerintah Indonesia sudah minder
duluan mencalonkan mantan menteri keuangan Sri Mulyani sebagai Presiden Bank
Dunia. Namun Afrika dengan percaya diri mencalonkan seorang ekonomi senior
perempuan untuk menjadi calon Presiden Bank Dunia!
Dikutip
dari AFP, Jumat
(23/3/2012), negara-negara di Afrika dengan bangga menyatakan mencalonkan Ngozi
Okonjo-Iwealam seorang menteri keuangan Nigeria sebagai calon bos Bank Dunia
menggantikan Robert Zoellick yang akan mengundurkan diri akhir Juni nanti.
Selain
Nigeria, Okonjo didukung oleh Afrika Selatan dan Angola untuk maju dalam pencalonan
Presiden Bank Dunia.
"Saya
menyadari Bank Dunia merupakan sebuah institusi yang sangat penting di dunia
dan khususnya untuk negara-negara berkembang. Jadi saya akan ikut dalam kontes
pencalonan ini sebagai salah satu kandidat. Apakah saya percaya diri?
Jelas!" ujar Okonjo.
Pengakuan
Okonjo ini cukup mengejutkan, mengingat dua hari yang lalu juru bicaranya
membantah bahwa Okonjo akan ikut dalam pencalonan tersebut.
Sampai
saat ini, AS sebagai pemegang saham terbesar di Bank Dunia belum mengumumkan
siapa calon kandidat jagoannya. Sejak 1944, posisi Presiden Bank Dunia selalu
dimonopoli oleh AS. Nama Menlu AS Hillary Clinton sampai saat ini disebut-sebut
bakal dicalonkan oleh Presiden Barack Obama sebagai kandidat Presiden Bank
Dunia.
Okonjo
sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Direktur di Bank Dunia yang posisinya
sama seperti Sri Mulyani saat ini. "Saya mempunya pengalaman yang panjang
di Bank Dunia, di pemerintahan, dan juga di bidang diplimasi. Dan saya akan
memberikan vici saya tentang pencalonan ini," katanya.
Sebelumya,
pemerintah mengaku sangat ingin mengajukan mantan menteri keuangan Sri Mulyani
sebagai calon Presiden Bank Dunia. Namun Indonesia tak punya kekuatan menggeser
dominasi AS.
Menko
Perekonomian Hatta Rajasa menilai keinginan masyarakat agar Sri Mulyani maju
dalam ajang pemilihan Presiden Bank Dunia harus disertai dengan pemikiran yang
realistis.
"Kalau
kita kepengennya sih (Sri Mulyani menang), siapa tidak kepengen putra/putri
Indonesia memimpin Bank Dunia, tapi kita harus realistis melihat kekuatan kita,
jangan maju tapi kita tidak mengukur kemampuan kita," ujar Hatta.
Menurut
Hatta, peluang Sri Mulyani untuk menyingkirkan calon-calon dari negara dominan
di Bank Dunia, seperti negara-negara Eropa dan tentunya AS cukup sulit.
"Ya
harus mengukur, kalau namanya IMF, World Bank itu adalah kekuatan Eropa dan
Amerika Serikat karena mereka itu shareholder terbesar. Kalau mereka dukung
kita jadilah, kalau dia tidak mendukung berat juga karena mereka memiliki voting rights yang lebih besar
daripada kita, jadi realistis saja kita melihat," ungkapnya.
Seperti
diketahui, sesuai jadwal yang ditetapkan, pendaftaran kandidat akan berakhir
pada hari ini, 23 Maret 2012. Pemilihan presiden akan ditentukan Dewan Direksi
Eksekutif Bank Dunia melalui wawancara hingga akhirnya terpilih tiga calon terkuat.
Satu
dari tiga calon itu akan dipilih sebagai presiden pada pertemuan musim semi
Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, Amerika Serikat,
20 April 2012. Sebanyak 187 negara anggota Bank Dunia telah menyatakan
komitmennya untuk menjalankan proses pemilihan ini dengan adil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar