Total Tayangan Halaman

Minggu, 18 Desember 2011

BI: PUAS Belum Berfungsi Sesuai Harapan




Bank Indonesia (BI) mengatakan Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syariah (PUAS) belum berkembang dan berfungsi sesuai harapan.
Analis Ekonom Direktorat Pengelolaan Moneter BI Erwin Gunawam Hutapea menjelaskan indikator penilaian masih belum memuaskannya, PUAS ini adalah dari sisi volume, transaksi, jumlah pelaku, efisiensi, serta segmentasi.
"Kondisi idealnya PUAS berfungsi dengan baik sebagai sarana pengelolaan likuiditas untuk implementasi kebutuhan moneter, mendukung SSK dan mendukung peran perbankan syariah membiayai pertumbuhan ekonomi," jelas Analis Ekonom Direktorat Pengelolaan Moneter BI, Erwin Gunawam Hutapea, di Gedung BI, Jakarta, Selasa (23/8/2011).
Lebih lanjut, dia menjelaskan faktor penyebab belum memuaskannya PUAS saat ini salah satunya adalah keterbatasan features instrumen PUAS saat ini belum memenuhi kebutuhan pelaku ekonomi.
Kemudian faktor lain yang menghambat dijelaskan Erwin adalah adanya gap informasi antara pelaku pasar dikeuangan syariah dan ini memungkinkan akan terjadinya miss communication. "Information gap antarpelaku pasar," tambahnya.
Selain itu, adanya perbedaan persepsi antara manajemen bank syariah terhadap transaksi PUAS dan resiko antarbank. "Ini merupakan faktor penyebab belum berkembangnya PUAS sesuai harapan," ungkap Difi.
Bukan hanya itu Difi juga menjelaskan strategi bank sentral sekarang untuk terus mendorong ini, salah satunya sambung Difi adalah terus disokongnya pengembangan instrumen PUAS yang dapat memenuhi kebutuhan pelaku pasar dan mendorong penggunaannya. "Ini terkait market dan instrumen/regulasi dan standarisasi," tambahnya.
Sambung Erwin, bank sentral juga terus berusaha dalam penyediaan informasi agregat untuk memperkenalkan atau introduksi peran pialang pasar uang serta edukasi untuk memperbaiki persepsi manajemen bank serta penguatan dan peningkatan peran asosiasi pelaku pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar