Total Tayangan Halaman

Minggu, 18 Desember 2011

Kenaikan Peringkat Indonesia, Pemerintah Terkejut




Pemerintah menyambut gembira kenaikan peringkat Indonesia yang dilakukan lembaga pemeringkat Fitch Rating. Kenaikan ini cukup mengejutkan karena pemerintah mengantisipasi kenaikan peringkat ini akan terjadi tahun depan.
“Ini agak mengejutkan karena kita antisipasi tahun depan,” ujar Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2011.
Menurut dia, kondisi Indonesia beberapa bulan ini sebenarnya sudah mencerminkan negara dengan peringkat investment grade. Alasannya, imbal hasil (yield) obligasi negara valuta asing rendah, seperti sukuk global yang mencapai sebesar empat persen. Sementara itu, surat berharga negara (SBN) rupiah memiliki yield sebesar enam persen. “Padahal, dulu yield kita di atas 10 persen,” ujarnya.
Rahmat menambahkan credit default swap (CDS) juga dinilai cukup rendah sama dengan negara-negara yang masuk investment grade.
Dengan peringkat itu membuat aliran modal masuk ke Indonesia semakin tinggi. Modal masuk itu selain di portofolio investasi juga foreign direct investment (FDI) yang berpengaruh terhadap sektor riil. Diharapkan proyek infrastruktur dan proyek energi akan semakin banyak. “Hal itu akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat,” tambahnya.
Peringkat investment grade pernah diraih Indonesia pada 1997, namun setelah krisis 1998, peringkat tersebut turun. Setelah menunggu 14 tahun, peringkat investment grade itu akhirnya kembali diraih Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia akhirnya meraih peringkat investment grade setelah Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat long term foreign dan local currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi BBB- dari BB+. Outlook atas kedua peringkat tersebut stabil. Sementara itu, country ceiling dinaikkan menjadi BBB, dan short term foreign currency IDR dinaikkan menjadi F3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar