Dalam ilmu
ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan
jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas
penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat
persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%,
jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah
20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).
Jumlah
barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah barang yang
diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung menawarkan semua
produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual
dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang). Meskipun
demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap sama
dengan jumlah barang yang diproduksi.
Penurunan
harga akan berakibat pada peningkatan jumlah permintaan. Permintaan
terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang
diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki
subtitusi biasanya tergolong
inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai permintaan inelastis karena tidak ada
barang lain yang dapat menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri,
pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya.
Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang subtitusi, semakin
elastis barang tersebut.
Meskipun permintaan
inelastis sering diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak
juga barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak
"membutuhkannya." Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan
karena konsumen sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat
murah.
Koefesien
elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang dibagi dengan
persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan:
Atau secara umum, elastisitas "y
terhadap x" adalah:
.
Elastisitas biasa disimbolkan sebagai 'E', 'e'
atau epsilon kecil, 'ε'. Selain elastisitas linier tersebut ada juga
elastisitas non linier
Tidak ada komentar:
Posting Komentar