BNI
Syariah mengaku tertarik untuk terus membiayai proyek pembangunan
infrastruktur. Karena skala pembiayaannya besar, pihaknya harus melakukan
dengan cara sindikasi.
"Infrastruktur
untuk MP3EI (Masterplan
Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi), kita akan lihat
proyek-proyeknya. Dan karena dibutuhkan kemampuan pembiayaan dalam size besar, visible untuk kita masuk adalah
lewat sindikasi dengan tingkat imbalan yang kompetititf," ujar Direktur
Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko ditemui di Menteng, Jakarta, Kamis
(14/12/2011).
Saat
ini, Bambang mengatakan, bahwa pihaknya telah ikut melakukan sindikasi di
beberapa proyek pembangunan power plant milik PLN. "Tahun depan sesuai
dengan arahan BI semoga bisa ditingkatkan, tetapi sampai saat ini belum ada
sindikasi yang akan dibidik," lanjut dia.
Dihubungi
terpisah, Director Corporate Banking PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Luluk
Mahfudah menyatakan bahwa tahun depan sindikasi Bank Muamalat ditargetkan
mengalami kenaikan 25 persen dari target tahun 2011 sebesar Rp 981 miliar.
Pihaknya juga ingin melakukan sindikasi pembiayaan di sektor energi karena
mempunyai banyak sektor usaha pada 2012 mendatang.
Sebelum
tutup tahun, Bank Muamalat Indonesia masih mempunyai proyek sindikasi senilai
USD45 juta untuk membiayai dua proyek yang bergerak di bidang minyak bumi dan
gas serta pembangkit listrik berbahan bakar batubara.
Sebelumnya,
BI mengimbau kepada perbankan untuk terus melakukan ekspansi bisnis. Salah
satunya dengan membiayai bidang-bidang produktif tidak hanya bergerak di
pembiayaan jasa dan konsumer. Saat ini, 72 persen pembiayaan perbankan syariah
masih di sektor jasa dan Konsumer, seperti KPR dan otomotif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar