Total Tayangan Halaman

Senin, 12 Desember 2011

HARUS PEDULI EKONOMI RI, PERBANKAN JANGAN EGOIS



Perbankan diimbau untuk lebih peduli terhadap kondisi perekonomian nasional. Adapun peran perbankan saat ini dinilai belum optimal dalam mendukung ekspansi perekonomian.
"Penyaluran kreditnya belum optimal dan masih belum efisien. Kita berharap perbankan tidak egois dan mau memikirkan dan berkontribusi lebih untuk kebaikan perekonomian nasional," kata Wakil Ketua Panja Inflasi dan Suku Bunga Komisi XI DPR Kemal Azis Stamboel dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Minggu (11/12/2011).
Sehingga, menurutnya, kapasitas ekonomi bisa meningkat lebih besar, serta kemiskinan dan pengangguran bisa dikurangi. Dia menambahkan, peningkatan perekonomian dengan sustainabilitas yang baik, tentu akan membawa kebaikan buat semu.
Kemal pun prihatin, cukup banyak aset perbankan nasional yang hanya berputar di aset keuangan atau paper aset. Menurut data Bank Indonesia (BI), per Oktober 2011 penempatan bank dalam Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp245,97 triliun.
Sementara pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp418,48 triliun. Total penempatan ini mencapai 31,4 persen dari total kredit yang mencapai Rp2.106,2 triliun.
Di sisi lain, rasio total aset industri perbankan terhadap PDB Indonesia mencapai 47,2 persen per September 2011, tetapi rasio penyaluran kredit terhadap PDB hanya 29 persen. Kondisi ini jauh dari negara-negara tetangga, dimana rasio penyaluran kredit terhadap PDB di Malaysia 114 persen, Thailand 117 persen, dan China 131 persen.
"Penempatan di paper aset ini terlalu besar, dan tentu kurang baik bagi perekonomian nasional. Ada potensi yang tidak maksimal termanfaatkan untuk mendorong laju perekonomian. Selain kesadaran dari para bankir, kita melihat peran pemerintah sebagai pemegang saham bank BUMN dan BI sebagai regulator penting untuk bersama mengambil langkah kebijakan yang konkrit," tambahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar